Pemimpin Myanmar Buka Suara Soal Penyiksaan Terhadap Kaum Rohingya
![]() |
Pemimpin Myanmar Buka Suara Soal Penyiksaan Terhadap Kaum Rohingya |
Berita Terbaru - Peperangan di Myanmar menarik perhatian dunia. Dunia merasa prihatin dengan apa yang terjadi dengan kaum Rohingya yang beragama Islam. Umat Muslim di sana di kabarkan telah di siksa oleh militer Myanmar yang bergama Buddha. Akhirnya, banyak orang yang memandang jelek agama Buddha. Di Indonesia, juga banyak ujaran kebencian di media sosial tentang agama Buddha. Walau tidak semua umat Buddha ikut serta dalam aksi kekerasan Myanmar, namun efeknya berlaku untuk semua umat Buddha di dunia. Apalagi di Indonesia, SARA masih begitu sangat kental.
Pemimpin Myanmar Buka Suara Soal Penyiksaan Terhadap Kaum Rohingya
Setelah sekian lama bungkam, akhirnya pemimpin defacto Myanmar, Aung San Suu Kyi yang selama ini di anggap bertanggung jawab atas kekerasan terhadap Rohingya buka suara. Ini merupakan kali pertama dirinya buka suara. Aung San Suu Kyi seakan sudah muak dengan pemberitaan yang beredar. Aung San Suu Kyi menegaskan bahwa negaranya akan melindungi hak asasi serta demokrasi rakyatnya baik secara politik, sosial dan kemanusiaan.
Menurutnya, pemberitaan yang beredar adalah cerita palsu yang di karang oleh kelompok teroris. Teroris yang di maksud adalah kelompok bersenjata Pasukan Keselamatan Rohingya Arakan (ARSA).
Aung San Suu Kyi mengungkapkan bahwa ARSA telah melakukan penyerangan terhadapa beberapa pos polisi dan satu pangkalan militer di Rakhine. Serangan tersebut yang menyebabkan bentrokan antara militer Myanmar dan Rohingya.
![]() |
Pemimpin Myanmar Buka Suara Soal Penyiksaan Terhadap Kaum Rohingya |
Menurut kabar yang beredar, militer Myanmar bukan hanya mengincar ARSA, tetapi juga kaum Rohingya yang tidak terlibat menjadi korban kekerasan. Dari awal peperangan hingga sekarang, setidaknya sudah ada 400 orang yang meninggal dunia dan korban di duga akan terus bertambah jika tindakan militer Myanmar tidak segera di hentikan.
Myanmar kini membuka jalur untuk para relawan ke Rakhine. Tercatat sekitar 125 ribu orang Rohingya kabur ke berbagai tempat untuk menyelamatkan diri, termaksud Bangladesh.
Leave a Comment